Perpustakaan Troli Bantu Anak-Anak di Pedalaman Filipina untuk Belajar

logo-18

Kabar Aksaramaya

Terdapat hal unik di negara Filipina, yaitu adanya perpustakaan troli. Troli yang digunakan untuk menjadi perpustakaan keliling tersebut terbuat dari kayu yang didekorasi dengan begitu meriahnya.

Perpustakaan troli yang bersuara gemuruh itu berjalan di rel kereta api yang sudah jarang digunakan di wilayah Filipina selatan. Sedangkan yang mengemudikan troli tersebut yaitu empat guru muda. Mereka mendorong perpustakaan troli tersebut dengan kaki mereka, seperti halnya menaiki skuter.

Kereta lori kayu yang digunakan merupakan kereta bekas yang telah dimodifikasi semenarik mungkin untuk menjadi sarana edukasi untuk anak-anak di pedalaman Filipina. Empat guru muda yang berkeliling desa dengan menaiki perpustakaan lori tersebut memberikan wawasan pendidikan kepada anak-anak secara cuma-cuma.

Perpustakaan lori ini telah dilengkapi pula dengan bagan warna-warni, papan tulis, dan sejumlah buku-buku bacaan. Perpustakaan unik ini berkeliling kecil meluncur dari satu desa ke desa lainnya tiga kali seminggu, untuk membagikan keilmuan kepada anak-anak miskin di dekat kota Tagkawayan, Filipina.

Sementara itu, Tagkawayan merupakan sebuah kota dengan dihuni penduduk sekitar 54.000 orang di provinsi Quezon yang berlokasi hampir 176 km (110 mil) tenggara dari Manila. Para siswa di pedalaman Filipina terkendala oleh kurangnya fasilitas komputer, telepon, dan internet, sekaligus kualitas pendidikan yang belum merata. Bahkan peliknya, beberapa siswa harus naik ke atap rumah untuk memperoleh sinyal internet.

Sedangkan, alasan lahirnya perpustakaan lori ini, karena kala itu terjadi pandemi covid-19 yang membuat sejumlah sekolah tutup di sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Maka dari itu, inovasi berupa hadirnya perpustakaan lori ini menjadi penting. Lantaran, pada masa pandemi anak-anak tidak bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.

Selain itu, alasan lain lahirnya perpustakaan troli ini adalah para relawan yang menjadi guru muda tersebut juga mempunyai latar belakang miskin. Sebab, para guru muda itu juga pernah mengalami kesulitan dalam menjalani hidup, sehingga membuat hati mereka tergugah untuk membantu anak-anak yang membutuhkan pendidikan.

Para guru muda itu memberikan pengajaran terkait pelajaran matematika, penghitungan, mengeja dan pembelajaran membaca kepada lebih dari 60 anak kurang mampu. Mereka memulai inisiatif perpustakaan lori ini sejak bulan November tahun 2021 dan sudah mengumpulkan berbagai materi pelajaran dari sumbangan maupun donasi dari sukarelawan untuk digunakan di kelas perpustakan unik itu.

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *