Urgensi 4 Pilar Literasi Digital Bagi Kehidupan Bermasyarakat

logo-18

Kabar Aksaramaya

Transformasi dunia digital terus berlanjut, seiring berjalannya waktu. Hal tersebut membuat dunia digital terus berkembang pesat dan semakin maju pula. Maka dari itu, diperlukan 4 pilar literasi digital yang bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman bagi masyarakat di ruang digital. Selain itu, 4 pilar literasi digital tersebut bermanfaat pula untuk mendukung transformasi digital.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam rangka meningkatkan keterampilan literasi digital masyarakat Indonesia, membentuk sebuah Road Map Literasi Digital 2020 – 2024. Pada Road Map tyersebut terdapat kerangka kerja yang digunakkan untuk merancang program dan kurikulum Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) tahun 2020 – 2024.

Terdapat empat pilar yang membentuk kerangka kerja tersebut, di antaranya yaitu kemampuan penggunaan layanan digital (digital skill), membangun budaya digital (digital culture), keamanan digital (digital Safety), dan beretika dalam ruang digital (digital ethics). Keempat pilar literasi digital tersebut dianggap sangat penting, supaya masyarakat Indonesia lebih bijak dalam berinternet utamanya dalam menjelajah media sosial.

Empat pilar tersebut ibarat kaki-kaki meja yang jika dipotong satu maka dampaknya akan tidak stabil. Apabila kaki meja tersebut dipotong dua, maka meja malah akan jatuh.  Jika manusia memiliki skill tapi tidak dilandasi dengan pemahaman budaya, tidak adanya etika dan tidak ada keamanan pribadi, akibatnya akan sangat kacau.

4 Pilar Literasi Digital

Berikut penjelasan tentang 4 pilar literasi digital yang harus dikuasai masyarakat di era digital seperti sekarang ini:

  1. Digital Ethics

Digital ethics atau bisa disebut etika digital merupakan sebuah keterampilan seorang individu dalam menyesuaikan diri, menyadari, dan juga menerapkan etika digital (netiquette) ketika berselancar di dunia digital. Misalnya dengan kamu tidak menyebarkan berita bohong (hoax), sehingga tidak ada yang melakukan perundungan di dunia maya.

Mengingat semakin berkembang pesatnya dunia digital, manusia dapat dengan mudah berlaku apapun, sehingga jika tidak menerapkan etika digital, maka banyak orang siapa pun itu yang akan dirugikan, baik pribadi diri sendiri, orang lain, ataupun masyarakat secara umum.

Maka dari itu, etika digital tersebut harus dipegang teguh supaya dapat manfaat dari transformasi digital dan perkembangan literasi digital tidak disalah artikan dan bisa bermanfaat dalam hal yang lebih luas lagi.

  1. Digital Safety

Digital safety atau keamanan digital adalah sebuah upaya yang mempunyai tujuan untuk mengamankan kegiatan atau aktivitas digital. Kerap kali ditemui, pemanfaatan teknologi digital tersebut dilengkapi dengan penggunaan password atau kode OTP yang membutuhkan verifikasi untuk mengaksesnya.

Hal tersebut perlu dilakukan bukan semata-mata untuk mempersulit pekerjaan manusia, tetapi penerapan tersebut atau sering dibilangnya cyber security ialah sebagai upaya untuk menjaga keamanan dalam pemanfaatan teknologi digital. Agar teknologi digital yang digunakan oleh masyarakat dapat terjaga data-data yang ada di dalamnya.

  1. Digital Culture

Pilar literasi digital yang ketiga adalah digital culture, di mana budaya digital merupakan suatu hasil dari kreasi dan karya-karya manusia yang berbasis pada teknologi internet itu sendiri. Umumnya, digital culture ini akan bisa tercermin melalui bagaimana cara manusia berinteraksi, berpikir, berperilaku, dan berkomunikasi di dunia digital.

Salah satu contoh dari penerapan budaya digital ialah terkait aktivitas pemanfaatan media sosial sampai belanja online yang saat ini sangat digandrungi oleh masyarakat. Bahkan dengan hadirnya kemajuan teknologi tersebut, kebiasaan komunikasi secara surat-menyurat dan membeli sesuatu hal secara offline, lama kelamaan mulai surut dan tidak diminati oleh masyarakat karena adanya kemudahan budaya digital.

  1. Digital Skill

Terakhir dari empat pilar literasi digital adalah keterampilan digital. Digital skill atau disebut keterampilan digital memiliki arti sebagai kemampuan manusia dalam membuat informasi dan menggunakan berbagai macam teknologi digital untuk melakukan evaluasi secara efektif. Keterampilan digital hampir sama sifatnya seperti budaya digital, karena terdapat pula salah satu keterampilan digital yang masuk ke dalam budaya digital yaitu pemanfaatan media sosial dan juga platform belanja online.

Agar bisa menggunakan berbagai teknologi digital, diperlukan keterampilan digital yang harus dipelajari dan serinng diasah. Sebab, perkembangan teknologi digital tersebut memang akan terus terjadi secara bertahap dan mau tak mau, masyarakat perlu menyesuaikan diri dengan belajar serta mengasah keterampilan digital. 

Hal tersebut diberlakukan supaya masyarakat dapat mengikuti perkembangan zaman digital seperti sekarang ini, sehingga masyarakat juga tidak ketinggalan dalam hirup pikuk perkembangan digital yang sedang berlangsung.

Demikian tadi, pembahasan mengenai 4 pilar literasi digital yang sangat penting diterapkan oleh masyarakat, sehingga dengan hadirnya empat pilar literasi digital tersebut, akan memudahkan pemerintah dalam mengukur tingkat literasi digital dan merencanakan strategi yang tepat untuk meningkatkan literasi digital di masyarakat. Salam Literasi!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577