Kabar Aksaramaya
Bila berbicara mengenai literasi, ternyata literasi tidak hanya sebatas literasi baca tulis dan literasi numerasi loh. Ada juga literasi lainnya yaitu literasi budaya dan kewargaan. Nah untuk kesempatan kali ini, kita akan mengupas literasi tersebut. Apa yang dimaksud dengan literasi budaya dan kewargaan? Apa saja tantangan dan peluang dari literasi budaya dan kewargaan? Yuk kita kepoin bareng-bareng!
Literasi budaya dan kewargaan merupakan salah satu aspek dari enam dimensi literasi dasar. Literasi budaya dan kewarganegaraan adalah salah satu gerakan literasi dasar sebagai upaya dalam menumbuhkan budi pekerti.
Pengertian Literasi Budaya dan Kewargaan
Secara definitif literasi budaya dan kewargaan sangat berkaitan dengan kemampuan dalam memahami dan mewujudkan nilai-nilai kebudayaan serta hak-hak serta kewajiban sebagai warganegara, yang mencakup hak dan kewajiban terhadap dirinya sendiri, orang lain dan masyarakat, ataupun bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka dapat disimpulkan, bahwa literasi budaya dan kewargaan ini merupakan sebuah kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan berbangsa.
Keterampilan literasi budaya dan kewargaan tersebut menjadi hal yang begitu penting untuk dikuasai di abad ke-21. Sebab di Indonesia mempunyai beragam suku bangsa, bahasa, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, dan lapisan sosial. Oleh karena itu, untuk memahami keberagaman serta tanggung jawab warga negara sebagai bagian dari suatu bangsa di abad ke-21 ini, para siswa harus menguasai literasi budaya dan kewargaan. Mengapa hal tersebut harus dilakukan? Karena, literasi budaya dan kewargaan juga menjadi fondasi utama dalam memupuk kebinekaan global pada siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Sedangkan tujuan dari kecakapan literasi budaya dan kewargaan ialah untuk menghadapi arus budaya global yang memiliki potensi menghilangkan budaya lokal mupun nasional, medium untuk memahami hak, kewajiban, peran, serta tanggungjawab dalam mendukung perubahan dan pembangunan negara Indonesia yang lebih baik, alat penghubung antar generasi, serta medium bahwa budaya Indonesia menjadi identitas, sehingga tidak mudah punah.
Kegiatan Literasi Budaya dan Kewargaan
Ada beberapa kegiatan yang dapat melatih dan menambah wawasan serta kecakapan pada literasi budaya dan kewargaan. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa dilakukan di lingkungan sekolah, rumah, ataupun di masyarakat.
Kegiatan literasi budaya dan kewargaan di lingkungan sekolah ialah dengan mengajak para siswa untuk mengikuti pembelajaran ekstrakulikuler yang berkaitan dengan kesenian dan kebudayaan, mengajak para siswa untuk mengunjungi sebuah museum, mengikuti festival atau pagelaran seni, dan lain-lain.
Sementara itu untuk kegiatan literasi budaya dan kewargaan di rumah contohnya ialah yang melibatkan anak dalam proses pembuatan Kartu Keluarga (KK), orang tua bisa berlangganan koran lokal atau nasional kemudian membiaskan anak-anaknya untuk membaca berita bersama, meningkatkan interaksi sosial anak dengan anggota keluarga lain yang lebih tua.
Sedangkan, kegiatan literasi budaya dan kewargaan di masyarakat ialah dengan, memperkenalkan dan membiasakan budaya berbicara menggunakan bahasa daerah masing-masing, mengunjungi tempat-tempat dengan nilai budaya dan keunikan sejarah di lingkungan sekitar, menambah ragam dan varian buku-buku bacaan, serta lain sebagainya.
Tantangan dan Peluang Literasi Budaya dan Kewargaan
Tantangan terbesar dari literasi budaya dan kewargaan ialah, apabila setiap warga negara Indonesia yang tingkat kemajemukannya begitu tinggi mendiami suatu wilayah. Namun kurang memiliki kesadaran atas keberagaman bangsanya, maka stabilitas nasional yang telah terbangun pun akan bisa rusak.
Tanpa adanya kesadaran akan suatu keberagaman, tanpa adanya sikap saling menghormati satu sama lain dan menghargai individu serta kelompok yang berbeda, konflik antar pribadi dan antar kelompok pun akan bisa bermunculan.
Selain itu tantangan lain dari literasi budaya dan kewargaan adalah adanya keterbukaan bangsa Indonesia di era globalisasi ini. Maka bisa jadi ideologi, ekonomi, politik, bahasa, budaya, dan gaya hidup dari berbagai belahan dunia akan masuk ke nusantara. Apabila tidak disikapi secara baik dan bijaksana, pengaruh tersebut akan mempengaruhi stabilitas nasional.
Sedangkan untuk peluang dari literasi budaya dan kewargaan sendiri adalah dengan kita bisa memahami dan mempraktekkan literasi ini, maka kita bisa lebih memiliki sifat terbuka dengan mengambil sikap yang menghormati suatu perbedaan. Toleransi akan perbedaan tersebut akan dapat menjalin hubungan kewargaan secara baik dan beradab.
Oleh sebab itu, literasi budaya dan kewargaan sangat penting diberikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Literasi budaya dan kewargaan tersebut tidak cuma menyelamatkan dan mengembangkan budaya nasional saja, namun juga membangun identitas kebangsaan Indonesia di tengah-tengah masyarakat global.
Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577