Kabar Aksaramaya
Pernahkah kalian mendengar istilah literasi finansial? Penting bagi setiap orang untuk terliterasi secara finansial, tetapi tidak semua orang tahu dan paham apa itu literasi finansial. Semakin rendah literasi finansial yang dimiliki seseorang, maka semakin besar pula resiko orang tersebut menjadi korban penipuan.
Oleh sebab itu, sesorang yang memiliki dasar literasi finansial yang kuat akan membantu mendukung terwujudnya bermacam-macam tujuan dalam hidup. Contohnya saja seperti tabungan pendidikan, tabungan finansial, sampai menjalankan usaha sendiri.
Apabila kalian terliterasi secara finansial, maka akan bisa mengalokasikan pendapatan pada banyak tujuan yang dimiliki secara baik dan berlanjut. Alhasil kalian tidak hanya dapat mengelola pengeluaran, tetapi juga membangun tabungan, melunasi hutang-hutang, dan juga memenuhi dana darurat jika dibutuhkan.
Apa itu Literasi Finansial ?
Secara bahasa literasi finansial merupakan sebuah keahlian yang dibutuhkan untuk membuat pilihan mengenai apa yang harus dilakukan dengan uang yang dimiliki. Sedangkan secara istitila literasi finansial adalah kecakapan untuk menerapkan pemahaman, keterampilan dalam pengambilan keputusan finansial secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, serta bisa berpartisipasi dalam lingkungan sosial masyarakat.
Sekarang ini peningkatan kesadaran terkait keuangan pribadi menjadi fokus utama di negara-negara maju seperti Inggris Raya, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Australia. Pemahaman terkait konsep-konsep finansial dasar dapat menjadikan seseorang memahami bagaimana cara menjalankan sistem finansial.
Maka dari itu, seseorang yang paham mengenai literasi finansial bisa membuat keputusan finansial dengan efektif dan mengelola keuangan secara lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak paham.
Komponen-Komponen Pengukur Literasi Finansial
Tidak semua orang mempunyai tingkat literasi finansial yang sama. Supaya bisa terliterasi secara finansial, seseorang harus membangun pemahaman dan pengetahuan dengan berbagai cara. Baik itu melalui buku, video, seminar, atau artikel-artikel yang punya keterkaitan dengan keuangan. Agar bisa menentukan sejauh mana seseorang terliterasi secara finansial, ada 5 komponen pengukur yang dapat digunakan:
- Bagaimana cara seseorang menabung dan berinvestasi, termasuk membangun dana darurat dan menyisihkan uang untuk sebuah tujuan finansial yang mulia, entah dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
- Bagaimana cara seseorang melindungi uang yang dimilikinya dengan cara asuransi dan tahu cara menghindari penipuan
- Berapa banyak penghasilan yang seseorang dapatkan, termasuk penghasilan tetap, pajak yang harus dibayar, dan pendapatan lain (investasi atau pekerjaan sampingan).
- Bagaimana seseorang mengelola pengeluaran secara bijaksana melalui manajemen budgetingdan membandingkan harga ketika berbelanja
- Bagaimana cara seseorang meminjam uang dengan bunga serendah mungkin, dan bagaimana membangun sistem kredit yang baik dengan kebiasaan pembayaran cicilan yang tepat waktu.
Indeks Literasi Finansial Generasi Milenial
Meskipun banyak yang beranggapan bahwa generasi milenial mempunyai tingkat literasi finansial yang cukup baik. Padahal, fakta di lapanagan justru berkata lain. Bahkan berdasarkan riset dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2020 menunjukkan, generasi milenial dengan rentang usia 18-25 tahun hanya mempunyai tingkat literasi sebesar 32,1 %, sedangkan usia 25-35 tahun memiliki tingkat literasi sebesar 33,5 %.
Ada juga data lain yang menunjukkan terkait literasi finansial di kalangan milenial masih terbilang sangat rendah. Jumlah generasi milenial yang kini sebesar 24% dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 64 juta, tetapi mereka masih rentan secara finansial.
Hal tersebut ditunjukkan pula dengan minimnya kesiapan serta kemampuan dalam pengelolaan keuangan di antaranya hanya 10,7% dari pendapatan yang ditabung oleh generasi milenial. Lalu sisanya hanya 35,1% generasi milenial yang memiliki rumah sendiri. Sedangkan, 51,1% pendapatan generasi milenial habis untuk kebutuhan bulanan mereka.
Manfaat Paham Literasi Finansial
Pemahaman terhadap literasi finansial memungkinkan seseorang akan mendapatkan manfaat, salah satunya yaitu akan membuat seseorang paham dan tahu bagaimana cara menjalankan sistem finansial. Maka dari itu, mereka dapat mengelola keuangan dan membuat keputusan finansial secara lebih baik dibandingkan dengan yang tidak memahami literasi finansial.
Manfaat lain dari mempelajari literasi finansial, bisa dilihat dari segi bonus demografi milenial yang mempunyai potensi besar terhadap kebutuhan produk perbankan. Hal tersebut menjadikan target utama guna mengembangkan ekonomi nasional.
Sementara itu, manfaat memahmi literasi finansial bagi diri sendiri yaitu seseorang dapat terhindar dari kasus penipuan investasi yang kerap kali merusak tatanan keuangan pribadi, sehingga tujuan keuangan di masa depan tidak terganggu.
Nah, itulah serba-serbi penjelasan kenapa literasi finansial itu begitu urgensi untuk dipelajari oleh para generasi milenial. Semoga informasi di atas bermanfaat buat kalian ya ya!
Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577
Salam literasi!