Li Yuan: Perpustakaan Hutan Unik yang Instagramble

logo-18

Kabar Aksaramaya

Umumnya perpustakaan dibangun di tengah kota, terutama yang tidak jauh dari sekolah, sehingga mudah untuk dijangkau. Tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk salah satu perpustakaan di Tiongkok ini, karena ada perpustakaan hutan yang bernama Li Yuan yang berlokasi di pedesaan. Lebih tepatnya perpustakaan hutan Li Yuan tersebut berdiri megah di tengah-tengah hutan belantara Desa Jiaojiehe, China dengan sungai yang mengalir di sekelilingnya.

Perpustakaan hutan Li Yuan pertama kali, didirikan oleh seorang arsitek bernama Li Xiaodong pada tahun 2012 lalu. Perpustakaan hutan ini dibangun dengan membawa konsep menyatu dengan alam. Bahkan pada bagian dindingnya, terlihat kaca yang dilapisi dengan ranting-ranting yang ditata semenarik mungkin. 

Berkat desain tersebut, pemustaka dapat tetap membuka jendela sewaktu membaca buku, tidak sampai kehilangan suasana hutan yang menenangkan. Selain itu, perpustakaan hutan ini juga aman dari serangga-serangga yang umumnya ada di dalam hutan.

Perpustakaan Li yuan ini mempunyai luas 170 meter persegi, serta dikelilingi hutan dengan pepohonan yang lebat dan suasana alam yang masih asri, menjadikan perpustakaan hutan ini sangatlah unik. Hal tersebut juga membuat para pemustaka nyaman dan dikatakan sebagai perpustakaan paling romantis dan instagramble.

Kendati jauh dari jangkauan dan mobilisasi warga, ratusan pemustaka tetap berduyun-duyun mendatangi perpusatakaan hutan Li Yuan setiap akhir pekan. Pasalnya, rimbunnya pohon-pohon dan riuh nyanyian burung kenari, menjadi daya tarik khusus perpustakaan tersebut. Selain itu, perpustakaan Li Yuan ini dibangun di atas sungai dengan bahan bangunan berupa kayu dan dikelilingi oleh perbukitan yang menawan, menjadikan perpustakaan hutan tersebut terlihat semakin menakjubkan.

Sebelum mencapai gedung utama perpustakaan hutan Li Yaun, para pemustaka akan terlebih dahulu melewati sebuah jembatan kecil dari kayu. Setelah berada di dalam gedung perpustakaan, mata pemustaka akan dimanjakan oleh elok dan teduhnya sinar matahari yang masuk menembus sela-sela ranting.

Bagi para pemustaka yang ingin membaca buku di perpustakaan hutan Li Yuan, ternyata harus mengantri terlebih dahulu. Sebab, ruangan perpustakaan yang kurang terlalu besar, serta gedung tersebut hanya boleh dimasuki oleh 40 pemustaka.

Meskipun demikian, para pemustaka rela antri untuk masuk ke dalam perpustakaan hutan Li Yuan, karena selain bertujuan untuk membaca, perpustakaan hutan Li Yuan juga menjadi spot yang intagramble untuk dijadikan tempat berswafoto. Namun, dengan berat hati akhirnya manajemen perpustakaan tersebut melarang pengambilan foto di dalam gedung. Alasan pihak manajemen perpustakaan melarang berfoto di dalam gedung adalah agar lingkungan membaca tetap kondusif.

Berkat desain dan konsep perpustakaan hutan Li Yuan yang natural, instagramble, dan amazing, wajar jika banyak pemustaka dari Beijing atau wisatawan luar negeri tertarik untuk berkunjung. Bagaimana teman teman literasi, ingin mengunjungi perpustakaan hutan yang ada di Beijing ini ? Yuk, agendakan dari sekarang ya!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577