Kabar Aksaramaya
Perkembangan teknologi informasi semakin memberi dampak bagi banyak bidang pengetahuan termasuk perpustakaan. Perpustakaan berkomitment memberikan layanan dan fasilitas dari berbagai sumber Informasi dan menjadi pusat pembelajaran. Perpustakaan dituntut untuk bisa beradaptasi memanfaatkan teknologi secara optimal dalam menjalankan tujuannya sebagai pemenuhan berbagai kebutuhan informasi bagi pengguna.
Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Arpus) Aceh meluncurkan sebuah aplikasi perpustakaan digital yaitu iPustaka Aceh. Pengembangan aplikasi iPustaka Aceh menjadi sebuah inovasi dalam memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat aceh.
Peluncurannya aplikasi iPustaka Aceh dilakukan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersamaan dengan peringatan Hari Kunjungan Perpustakaan 2018 di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam Unsyiah, pada hari Senin, 3 Desember 2018.
Aplikasi iPustaka Aceh diresmikan melalui penekanan sirine secara simbolis oleh Plt Gubernur Aceh, Kepala Perpustakaan dan Arsip Aceh, Perwakilan Perpustakaan Nasional , dan Direktur Utama Aksaramaya. Dalam acara tersebut juga turut hadir Deputi Bidang Pengembangan Jasa Informasi dan Bahan Pustaka Perpusnas RI, Dra Ofy Sofiana, M.Hum, Rektor Unsyiah, Rektor UIN Ar-Raniry, Rektor ISBI Aceh.
Lantas acara dilanjutkan dengan pengesahan nota kerjasama antara Pemerintah provinsi Aceh dengan Aksaramaya dan penandatanganan kerjasama di atas kertas tentang penghibahan aplikasi iPustaka Aceh dari Aksaramaya kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh.
Setelah proses penandatangan kerja sama, acara talkshow pun digelar dengan mengangkat tema “ Meningkatkan Minat Baca dan Literasi Masyarakat Aceh Menuju Aceh Carong”. Narasumber dalam acara talkshow ini meliputi empat tokoh yang berasal dari Plt Gubernur Provinsi Aceh, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Deputi Perpustakaan Nasional, dan Aksaramaya.
Plt Gubernur Provinsi Aceh, bapak Nova Iriansyah mengatakan, dengan kehadiran iPustaka Aceh merupakan respons positif terhadap bergesernya budaya masyarakat dari membaca kertas (hard copy) ke arah digital (soft copy). Harapannya para pemuda yang termasuk kedalam generasi millennial bisa memanfaatkannya secara maksimal iPustaka Aceh, karena gaya hidup mereka banyak dipengaruhi teknologi informasi setiap harinya.
Dalam talkshow tersebut bapak Nova Iriansyah juga menyampaikan bahwa membaca dan mendengar menjadi sebuah tren terkini di era Revolusi Industri 4.0 yang mempunyai ciri khusu yaitu kolaborasi. Butir pentingnya apabila kamu ingin melibatkan diri dalam industrasi atau teknologi 4.0 kamu harus menjadi seorang kolaborator. Pada konteks iPustaka Aceh, siswa-siswi berperan sebagai kolaborator premium dan primadonna dalam membaca, dan mengisi konten pada halaman pustaka dalam aplikasi ini agar berpengaruh besar terhadap kemajuan yang akan datang.
Menurut Sulasmo, selaku CEO Aksaramaya, beliau tergerak menghibahkan aplikasi iPustaka Aceh itu kepada Pemerintah Aceh karena kunci kesuksesan aplikasi ini adalah berkolaborasi dengan pihak lain agar terwujud cita-cita bersama, dalam hal tersebut Pemerintah Aceh.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, bapak Dr. Wildan menyampaikan, kerja sama dalam mencipatakan sebuah baplikasi iPustaka Aceh merupakan salah wujud konkrit pengembangan perpustakaan di era digital dan pemanfaatan teknologi agar dapat dijangkau luas oleh masyarakat Aceh di manapun berada. Teknologi informasi menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan, hampir setiap Lembaga tak terkecuali perpustakaan berlomba-lomba untuk terus mengintegrasikan teknologi informasi untuk membangun sumber daya manusia yang mumpuni di ranah global.
Dr. Wildan juga menyampaikan, iPustaka Aceh merupakan salah satu inovasi dan kreativitas yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh untuk menjadikan Aceh Carong (cerdas) dan Meuadab (beradab). Menjadikan masyarakat aceh yang Carong (cerdas) dan Meuadab (beradab) merupakan salah satu cita-cita Pemerintah Aceh serta cita-cita bersama, karena hanya dengan masyarakat yang beradab dan cerdas, maka pembangunan akan dapat dijalankan dengan baik.
Hingga tahun 2020 aplikasi iPustaka Aceh ini terdapat 7.198 judul buku dan sebanyak 3.085 pengguna sudah mendownload aplikasi iPustaka Aceh. Kehadiran iPustaka Aceh menjadi jawaban tantangan kekinian, di mana masyarakat mulai terbiasa dengan perkembangan teknologi informasi.
Untuk mendapatkan masyarakat yang Carong (cerdas) dan Meuadab (beradab) itulah, dibutuhkan sistem pendidikan yang baik dan dapat dikembangkan secara sempurna, paripurna dan konstan. Sistem pendidikan yang baik itu mutlak harus disertai bahan bacaan yang baik dan kredibel. Dengan banyak membaca, maka ilmu pengetahuan akan bertambah, akhlak akan lebih baik dan sikap kita akan lebih kritis.
Pemerintah Aceh berencana mengubah paradigma perpustakaan tradisional menjadi yang lebih modern. Pandangan bahwa perpustakaan bukan hanya sebagai tempat koleksi bacaan semata, melainkan juga sebagai pusat aktivitas masyarakat dan interaksi komunitas literasi.
Jadi, apakah Sahabat Literasi di Aceh dan sekitarnya sudah memanfaatkan iPustaka Aceh saat ingin membaca buku? Supaya lebih memudahkan Sahabat Literasi membaca buku di mana pun itu, maka segera download langsung di Play Store, dan akses versi dekstop di https://ipustakaaceh.moco.co.id/ ya
Daerah Anda tertarik memiliki platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0898-8866-260
Salam literasi!