5 Metode Mudah untuk Mengenalkan Literasi Finansial ke Anak

logo-18

Kabar Aksaramaya

Sudahkah Bapak/Ibu mengenalkan literasi finansial kepada anak-anak kalian? Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga sangat perlu untuk memahami literasi finansial, supaya setiap anak bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Literasi finansial ini sangat penting sekali, lho bagi anak-anak. Pendidikan mengenai literasi finansial pada anak-anak harus dimulai dari rumah. Ada hal penting yang juga harus diingat bagi para orang tua, berikanlah edukasi terkait literasi finansial sesuai usia dan tahap perkembangan kognitif anak.

Literasi finansial merupakan salah satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh anak-anak Indonesia di era revolusi industry 5.0 saat ini. Sedangkan literasi finansial sendiri mempunyai arti sebagai pengetahuan dan kecakapan dalam mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, keterampilan, risiko dan motivasi dalam konteks finansial.

Literasi finansial memegang peranan penting, yaitu supaya anak-anak kelak dapat membuat keputusan yang efektif guna meningkatkan kesejahteraan finansial mereka, dan bisa berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Singkatnya, jika anak sejak dini sudah punya keterampilan literasi finansial yang baik, maka berbagai aspek kehidupan hingga dewasa nanti akan baik pula.

Lantas, bagaimana sih metode untuk mengenalkan literasi finansial kepada anak-anak? Ternyata tidak sulit kok, Bapak/Ibu! Orang tua tidak perlu harus menjadi Menteri Keuangan dulu kok untuk mengajarkan pengelolaan keuangan pada anak. Coba saja metode mudah yang dijelaskan berikut ini:

  1. Mengenalkan Literasi Finansial Lewat Permainan

Mengedukasi anak-anak mengenai literasi finansial bisa lewat sebuah permainan, misalnya adalah permaianan monopoli. Permainan monopoli ini juga termasuk bagus untuk dimainkan bersama anak-anak, bukan hanya emnajdi hiburan saja yang bisa didapatkan tapi anak juga bisa belajar mengatur strategi keuangan dan menghasilkan uang tanpa harus berhutang misalnya.

Selanjutnya, uang yang dimiliki dari permaianan monopoli bisa diinvestasikan melalui rumah yang dibeli. Selain belajar untuk menghasilkan uang dan menabung, melalui permainan monopoli ini juga anak-anak bisa belajar berinvestasi.

Kamu sebagai orang tua juga dapat mengajak anak untuk memaikan permainan lainnya seperti misalnya, main pasar-pasaran ataupun kasir-kasiran. Kedua permainan tersebut juga baik sebagai media untuk mengenalkan literasi finansial. Lebih baik lagi, kalau Anda selaku orang tua ikut menemani dan bermain bersama dengan mereka.

  1. Memberi Contoh yang Baik dalam Pengelolaan Uang

Orang tua harus bisa mengajak anak-anak untuk berdiskusi tentang bagaimana dia bisa mengelola uang sakunya. Bila ada anak yang belum atau tidak biasa memperoleh uang saku, coba jelaskan saat ia memperoleh pemberian uang, ketika Hari Raya Idul Fitri atau Hari Imlek misalnya mungkin?

Orang tua juga dapat memberikan contoh pada anak dengan memperlihatkan catatan pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga yang telah dibuat setiap bulan. Tidak usah rumit-rumit dalam memberikan contoh, jelaskan saja sesuai dengan usia serta kemampuan pemahaman si anak.

  1. Berikan Pemahaman Mengenai Nilai Uang Agar Tidak Boros

Anak-anak perlu diberikan pemahaman mengenai nilai sebuah uang, agar mereka lebih mengerti dalam memanfaatkannya. Ketika anak-anak juga mengerti usaha yang perlu dilakukan oleh orang tuanya dalam mendapatkan uang tersebut, mereka akan bisa lebih menghargai uang tersebut.

Setiap anak sangat penting untuk diajarkan, bahwa uang tidak diperoleh begitu saja. Namun, untuk mendapatkannya perlu dilakukan sebuah usaha yang keras terlebih dahulu, contohnya dengan bekerja yang memerlukan pikiran, tenaga, maupun waktu.

Upaya orang tua dalam memberikan pemahaman mengenai nilai uang dan bagaimana cara memperolehnya, bisa menjadi solusi untuk mencegah kebiasaan boros pada anak dengan mulai menanamkan kebiasaan menabung yang dapat dilakukan secara sederhana dengan celengan ayam.

4. Biasakan Anak Menambung Sejak Dini

Orang tua dapat membelikan anak celengan sejak dini untuk mengajarkannya menabung sebagai awalan yang baik. Orang tua juga bisa membuatkan anak rekening tabungan sendiri di Bank beserta ATMnya.

Boleh-boleh saja kok, orang tua membukakan rekening tabungan bank untuk anak, apalagi sekarang ini banyak bank yang sudah mempunyai produk tabungan dikhusukan untuk anak yang dilengkapi pula dengan gambar-gambar menarik dari tokoh kartun kesayangan mereka.

Caranya cari saja bank yang terpercaya dan memiliki produk simpanan khusus anak. Berkat mempunyai rekening tabungan sendiri, pastinya akan membuat anak-anak bangga. Hasilnya, mereka dapat lebih rajin menabung.

Apabila sejak kecil, anak sudah belajar menabung, maka ketika sudah dewasa kelak diharapkan mempunyai kemampuan mengelola finansial dengan baik. Berkat menabung di bank, anak juga dapat mengontrol dirinya sendiri dan membantu menyiapkan masa depannya sendiri yang lebih cerah.

5. Dorong Anak Membuat Perencanaan Keuangan Sendiri

Doronglah anak-anak untuk berlatih membuat perencanaan keuangannya sendiri yang lebih beragam, tidak cuma untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk masa depan mereka. Contohnya seperti halnya, perencanaan keuangan dalam membeli barang yang diinginkan, perencanaan biaya dalam rangka liburan ke suatu tempat, menyumbang kegiatan yang anak tersebut sukai, membeli kado untuk sahabatnya, dan lain sebagainya.

Demikianlah, penjelasan mengenai metode-metode dalam mengenalkan literasi finansial kepada anak-anak. Semoga dengan penjelasa di atas bisa menjadi panduan bagi orang tua dalan memberikan edukasi pengelolaan keuangan yang baik. Sejatinya literasi finansial sebagai bentuk cinta pada masa depan anak, sehingga ketika dewasa kelak hidupnya bisa lebih cerah dan teratur. Yuk, ajarkan literasi finansial pada anak sejak dini! Salam Literasi!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *