Beach Library: Cara Baru Meningkatkan Literasi Sambil Liburan

logo-18

Kabar Aksaramaya

Bagi teman-teman yang sudah bosan dan merasa mainstream dalam membaca buku, karena biasanya membaca buku hanya di perpustakaan atau di kamar pribadi. Jangan khawatir, teman-teman bisa mencoba sensasi baru dalam menikmati sebuah buku bacaan dengan cara berkunjung ke beach library.

Berlibur dan berjemur di pantai menjadi suatu hal yang menyenangkan. Menikmati kehangatan matahari yang diiringi dengan desiran ombak yang menakjubkan di pinggir pantai, sembari mendengarkan lagu kesukaan ataupun membaca buku bacaan yang ringan.
Beberapa orang menganggap aktivitas liburan di tepi pantai tidak akan lengkap tanpa kehadiran buku yang tepat. Maka dari itu, muncullah sebuah ide untuk meningkatkan literasi yang disebut beach library.

Beach library menjadi sebuah fasilitas yang sangat positif dan mulai banyak diterapkan di berbagai pantai di belahan dunia. Jadi, teman-teman tidak lagi perlu khawatir jika lupa membawa buku bacaan saat liburan di tepi pantai. Bahkan teman-teman juga tidak perlu takut kehabisan opsi, karena beach library ini mempunyai berbagai jenis buku.

Berikut ini adalah beberapa pantai di belahan dunia yang juga memberi ruang baca kepada pengunjung/wisatawan dengan hadirnya perpustakaan pantai atau beach library.

  1. Kimolos Beach Library, Cyclades, Yunani

Terdapat perpustakaan unik berbentuk perahu yang berada di tepi pantai Kimolos, kepulauan Cyclades, Yunani. Beach library yang rak bukunya berbentuk perahu ini dapat diakses oleh seluruh pengunjung/wisatawan pantai Kimolos secara gratis.

Kimolos beach library ini dibangun oleh seorang pelukis bernama Eleni Teknopoulou. Eleni membuat perpustakaan tersebut dalam empat desain berbeda. Proyek beach library ini hadir berkat donasi dari AK Laskaridis Charitable Foundation dalam mendukung program Sea Change Greek Islands pada tahun 2019 lalu. Tujuan dari program tersebut ialah untuk menjaga ekosistem laut serta pantai supaya tetap bersih, dan untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai.

2. Albena Beach Library, Bulgaria

Albena Beach Library (ABL) merupakan sebuah perpustakaan di lepas pantai Laut Hitam, Albena, di negara Bulgaria. Beach library tersebut dibangun pada tahun 2013 lalu. Desain perpustakaan pantai ini digarap oleh seorang arsitek berkebangsaan Jerman bernama Herman Kompernas,

Albena Beach Library mempunyai banyak koleksi lebih dari 6.000 buku bacaan dengan ragam bahasa (lebih dari 15 bahasa) di dunia. Buku-buku bacaan disusun secara rapi di 140 rak putih. Rak-rak buku tersebut didesain dengan bahan yang tahan terhadap terik panas matahari, hujan, dan angin kencang. Secara khusus di musim penghujan, rak-rak buku Albena Beach Library ditutup dengan karpet vinyl. Tujuan hadirnya perpustakaan Albena Beach Library tersebut selain untuk memberikan kesan unik, para wisatawan pun dapat menambah wawasan maupun pengetahuan lewat membaca. Lebih dari itu, pertukaran budaya pun juga dapat terjadi lewat aktivitas membaca.

3. Santa Monica Public Library, California, Amerika

Beach library bernama Santa Monica Public Library (SMPL) ini terletak di tepi laut California Selatan. Beach library tersebut digagas oleh Community & Cultural Services and Santa Monica Public Library dan didukung juga oleh Friends of the Santa Monica Public Library.

Perpustakaan pantai bernama Santa Monica Public Library (SMPL) tersebut juga menyediakan perpustakaan online yang dapat diakses wisatawan lewat situs smpl.org maupun aplikasi SMPL Mobile. Pada situs tersebut, wisatawan diberikan berbagai macam e-Book, e-Audiobook, streaming video, film dan musik, koran digital dan majalah digital. Uniknya pula, para penggiat literasi juga bisa mengantar langsung buku-buku bacaan kepada para pemustaka.

4. Beach Library Bondi, Australia

Pantai Bondi merupakan sebuah pantai unik berbentuk bulan sabit, dan berpasir putih ebrsih yang menajdi salah satu ikon pantai yang ramah di Australia. Selain itu, pantai Bondi juga menjadi salah satu pantai yang memiliki ombak yang sangat cocok untuk berselancar bagi wisatawan.

Bondi merupakan sebuah kata dalam Bahasa Aborigin yakni “Boondi” yang memiliki arti air yang pecah di antara bebatuan. Selain itu, di pantai Bondi ini para wisatwan bisa mengakses buku-buku bacaan secara gratis, karena telah disediakan perpustakaan pantai.

IKEA sebuah perusahaan multinasionalmerancang sebuah rak-rak bongkar pasang yang siap dimanfaatkan sebagai perpustakaan pantai, pada tahun 2010. Rak-rak bongkar pasang tersebut diletakkan di tepi pantai Bondi di dekat Kota Sydney, New South Wales, Australia. Rak-rak tersebut juga dipenuhi dengan berbagai macam buku yang jumlahnya lebih dari 6.000 buku.

Semoga pariwisata di Indonesia kedepannya bisa dibarengi dengan kampanye literasi (membaca) seperti yang sudah dilakukan oleh negara-negara lain di belahan dunia dengan menghadirkan beach library di pantai-pantai eksotis di Indonesia. Artinya, selain untuk mengejar pendapatan bagi daerah ataupun negara, wisatawan pun dapat mendapat ilmu pengetahuan serta wawasan lebih dengan membaca.

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *