Gubernur Dorong Minat Membaca Generasi Milenial lewat Diary Sumsel

Diary Sumsel 5

Kabar Aksaramaya

Senin, 2 November 2020, Festival Literasi Sumatera Selatan digelar dengan mengangkat tema “Mulitiliterasi Mengembangkan Kreativitas Meningkatkan Inovasi” di Griya Agung Jalan Demang Lebar Daun Palembang. Acara ini dibuka langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan yaitu Herman Deru, sekaligus diisi acara launching aplikasi perpustakaan digital.

Pada tanggal tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Perpustakaan meluncurkan aplikasi perpustakaan digital berbasis android bernama Diary Sumsel. Melalui aplikasi perpustakaan digital ini, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengajak generasi milenial untuk banyak membaca, guna memacu inovasi dan kreativitas terutama di masa pandemi COVID-19.

Gubernur Sumatera Selatan juga mengatakan, bahwa beliau mengapresiasi serta merasa bersyukur bersama dengan generasi milenial serta para pemuda literasi Sumsel dapat mengadakan festival literasi ini. Tujuan pelaksanaan festival literasi untuk membuat terapi kejut kepada pemuda agar tidak stagnan atau berhenti berinovasi, tingkatkan terus kreativitas meskipun pandemi covid-19. Beliau juga turut bangga dengan inovasi terkini yaitu aplikasi Diary Sumsel bisa mewadahi semua masyarakat Sumsel untuk membaca buku tanpa harus menuju ke perpustakaan konvensional.

Herman Deru berpesan kepada generasi milenial agar dapat terus berinovasi dengan literasi dan mengikuti perkembangan teknologi, tapi jangan pernah meninggalkan kearifan lokal yang dimiliki Provinsi Sumatera Selatan. Karena mencintai tanah kelahiran adalah poin pentingnya. Sebagai generasi milenial yang lahir dan dibesarkan di Sumsel, harus tetap menjadi orang Sumsel yang cinta kepada daerahnya, bukan hanya untuk dirinya sendiri.

Dalam kesempatan tersebut Bapak Gubernur Sumsel juga menuturkan, pemerintah Sumsel akan terus mendorong adanya pojok-pojok baca yang telah diberikan sebagai pemantik semangat generasi milenial. Karena membahas literasi bukan cuma membaca dan menulis saja, akan tetapi memahaminya. Maka dari itu ketika memahami konsep literasi juga dibutuhkan peran orang tua, guru, kepala sekolah. dan Duta Literasi juga dalam membuat inovasi literasi yang bersegmentasi pada potensi SDM yang ada.

Sementara itu, Duta Literasi Sumsel, Percha Leanpuri, B.Bus., M.B.A, menambahkan Festival Literasi ini sangat mengakomodir partisipasi kompak generasi milenial. Duta Literasi Sumsel juga mengatakan hakikat berliterasi dirangkum dalam 5 hal yakni memahami, menggunakan, melibati, menganalisi, dan tranformasi teks yang dibaca merujuk kepada kompetensi dari kemampuan membaca. Intinya kegiatan literasi semuanya bermuara untuk meningkatkan bakat dan kemampuan diri dari generasi milenial.

Pada festival literasi tersebut tersedia pameran-pameran buku serta pojok baca persembahan dari 12 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan. Paling utama adalah launching aplikasi perpustakaan digital Diary Sumsel yang diharapkan dapat memantik gerakan-gerakan literasi. Selain itu juga diadakannya workshop-workshop dengan mengajak talent generasi milenial Sumsel yang sudah sukses guna mengembangkan bakat dan literasi.

Kegiatan festival literasi ini dilaksanakan pada 2-4 November 2020 silam serta diisi berbagai kegiatan menarik dan pembagian hadiah untuk para pemenang lomba-lomba. Lomba yang diadakan antara lain, lomba drama treatikal, lomba cipta dan baca pantun bahasa daerah Sumsel, lomba design dan fashion show batik khas Sumsel kombinasi, lomba film literasi, lomba stand up comedy, lomba vlog literasi, dan lomba cipta meme literasi.

Festival literasi dimulai dengan pembacaan teks sumpah pemuda oleh perwakilan pemuda terpilih di Sumsel. Turut hadir Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru, Wakil Ketua DPRD Sumsel, Dirut Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin,  Kepala Perwakilan BI Sumsel, Hari Widodo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, Ketua GSM, Rizky Buchori, dan Para Kepala OPD Prov Sumsel. (Tim Media Dinas Kominfo Provinsi Sumsel), serta dihadiri perwakilan pelajar seluruh Sumsel.

Selain itu juga pada festival literasi dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan pojok baca dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba-lomba dari 17 kab/kota oleh Duta Literasi Sumsel serta adanya penampilan kesenian daerah, dan peninjauan stand-stand di Festival Literasi oleh Gubernur Herman Deru.

Richi Aryia Hidayatullah, salah seorang peserta dari festival literasi Cabang Empat Lawang, mengaku bahwa peluncuran aplikasi berbasis android tentang literasi yaitu aplikasi Diary Sumsel akan bisa memudahkan masyarakat dalam mencari bahan bacaan. Maka dari itu dengan adanya Diary Sumsel jadi lebih mudah tahu tentang seluk beluk Sumatera Selatan untuk menambah ilmu pengetahuan masyarakat. Dengan aplikasi tersebut tentunya para generiasi milenial Sumsel yang memiliki smartphone android dan hobi membaca akan sangat terbantu,  karena dunia literasi sudah dimiliki di genggamannya.

Dengan hadirnya kegiatan festival literasi dan launching aplikasi Diary Sumsel ini, harapan yang disematkan ada inovasi-inovasi baru yang terus muncul untuk menambah kecintaan warga Sumatera Selatan, agar suka membaca serta memperluas wawasan pengetahuan.

Jadi, apakah Sahabat Literasi di Provinsi Sumatera Selatan dan sekitarnya sudah memanfaatkan Diary Sumsel saat ingin membaca buku? Supaya lebih memudahkan Sahabat Literasi membaca buku di mana pun itu, maka segera download langsung di Play Store, dan akses versi dekstop di https://diarysumsel.moco.co.id/ ya.

Daerah Anda tertarik memiliki platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0898-8866-260

Salam literasi!