Kabar Aksaramaya
Rabu, 27 September 2023, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar acara sosialisasi mengenai transformasi perpustakaan digital sebagai media peningkatan literasi masyarakat melalui aplikasi i-Kalsel. Bahwasannya acara sosialisasi ini melibatkan para pelajar, mahasiswa serta pengelola perpustakaan se-Kalimantan Selatan.
Acara yang berlangsung di Aula Dispersip Perpustakaan Palnam Banjarmasin tersebut mengusung tema “Perpustakaan Digital Berbasis Sosial Media untuk Mencerdaskan Anak Bangsa”. Acara sosialisasi tersebut diadakan dalam rangka mendorong percepatan transformasi perpustakaan digital era serba digital seperti sekarang ini.
Kepala Dispersip Provinsi Kalsel yaitu Nurliani Dardie melalui Wildan Akhyar selaku Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan menyampaikan, bahwa sampai sekarang ini pihak Dispersip Kalsel terus mengupayakan untuk menambah jumlah koleksi buku-buku digital yang ada di aplikasi i-Kalsel. Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu dikembangkan dan dibenahi lagi.
Menurut Wildan, saat ini aplikasi iKalsel sudah mempunyai judul buku sebanyak 6.221 atau 52.948 eksemplar dengan anggota pemustaka sebanyak 2.028. Walaupun masih banyak kendala untuk membeli buku digital, pihak Dispersip Kalsel terus berupaya untuk menambah koleksi perpustakaan digital iKalsel setiap tahunnya.
Lebih lanjut, Wildan menyampaikan, bahwa meskipun pemerintah daerah mempunyai perpustakaan tradisional, hal tersebut belumlah cukup untuk meningkatkan literasi di Kalimantan Selatan.
Maka dari itu, saat ini juga dikembangkan perpustakaan yang sudah bertransformasi menuju perpustakaan digital yaitu aplikasi iKalsel, sehingga para pemustaka harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang ada agar mengaksesnya dimana saja.
Sementara itu, Ferdy Firsyah selaku Business to Government Partnership Officer Aksaramaya sekaligus narasumber sosialisasi pengembang platform teknologi mengatakan, bahwa kegiatan sosiaslisasi ini difokuskan kepada pengembangan aplikasi perpustakaan digital yaitu tiada lain aplikasi iKalsel.
Ferdy mengatakan pengembangan aplikasi iKalsel tersebut memungkinkan buku-buku digital milik pemerintah Kalimantan Selatan hanya bisa dibaca di aplikasi iKalsel tanpa dapat diunduh untuk kepentingan apapun. Hal tersebut diperlukan untuk pengembangan aset buku digital milik Pemprov Kalsel agar tidak bisa diperoleh secara ilegal ataupun dibajak oleh pihak manapun.
Ferdy juga menegaskan, bahwa pemerintah Kalimantan Selatan harus mengutamakan hak cipta bagi penulis serta penerbit dalam hal pengembangan aplikasi perpustakaan digital iKalsel. Semua pihak yang bersinggungan dengan aplikasi iKalsel harus memperoleh haknya masing-masing, karena perpustakaan hadir guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
Jadi, apakah Sahabat Literasi sudah memanfaatkan fitur-fitur dari aplikasi iKalsel saat ingin membaca buku? Supaya lebih memudahkan Sahabat Literasi membaca buku dimana saja dan kapan saja, maka segera download langsung di Play Store atau dan akses versi dekstop di https://ikalsel.moco.co.id/ ya.
Daerah Anda tertarik memiliki platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577
Salam literasi!