iKalsel: Aplikasi Perpustakaan Digital untuk Kalimantan Selatan Zaman Now

Dra Hj Nurliani Dardie selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel mengatakan, sudah saatnya perpustakaan konvensional di Kalsel punya perpustakaan digital untuk melengkapi pelayanan. Jadi aplikasi iKalsel ini melengkapi perpustakaan fisik yang ada sekarang. Perpustakaan digital iKalsel target utamanya jelas menyasar kepada anak-anak zaman now di era kekinian, selain tentunya masyarakat umum yang agar makin melek teknologi.

Anak-anak zaman sekarang sudah sangat melek terhadap teknologi, jadi pihak Dispersip Kalsel, wajib mengikuti kebutuhan apa yang diminati anak-anak zaman now ini. Oleh sebab itu, fungsi pelayanan Dispersip Kalsel tidak hanya di perpustakaan fisik saja, tapi sudah merambah ke digital.

Menurut Bunda Nunung (nama sapaan untuk Hj Nurlaiani), kehadiran aplikasi perpustakaan digital iKalsel merupakan bagian dari upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk mendekatkan layanan perpustakaan kepada masyarakat dan memberikan kemudahan dalam mengakses buku bacaan serta informasi yang berkualitas kapan pun dan di mana pun.

Hadirnya iKalsel sebagai perpustakaan digital sejalan dengan visi dan misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan sendiri dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan mewujudkan masyarakat gemar membaca. Aplikasi iKalsel sudah tersedia ratusan buku-buku versi digital yang juga jadi koleksi Perpustakaan Palnam, nama lazim Perpustakaan Kalsel. Koleksi bukunya juga akan terus ditambah dan pokoknya di update secara bertahap, sehingga masyarakat memiliki kesempatan untuk mengakses buku bacaan lebih banyak.

Keunikan dari aplikasi iKalsel ini adalah masyarakat dan sekolah bisa berperan aktif dalam membuat perpustakaan pribadi dan meminjamkan koleksi yang dimiliki kepada masyarakat sesuai dengan jumlah copy buku yang telah tersedia. Pustakawan tidak perlu merasa cemas dan takut, jika tidak dikembalikan oleh pemustaka, karena buku akan kembali secara otomatis apabila jangka waktu peminjaman sudah berakhir yaitu maksimal 3 hari lamanya.

Ramadhan selaku Sekretaris Dispersip Kalsel yang juga datang pada acara peluncuran iKalsel tersebut menyampaikan, hampir seluruh kehidupan manusia sudah masuk ke dunia digital, tidak bisa lagi membedakan antara mana berita yang benar mana berita yang tidak benar, kebohongan menjadi santapan sehari-hari, yang menimbulkan kebencian di antara sesame manusia.

Oleh karena itu, iKalsel hadir memberikan informasi yang benar dan valid, sehingga menjadi penyeimbang dari sosial media. Aplikasi iKalsel sama bentuknya dengan media sosial, diharapkan bisa membangkitkan semangat membaca anak-anak milenial yang memang informasi yang mereka butuhkan adalah informasi yang cepat dan tepat.

Menurut Ramadhan, peralihan masyarakat dalam membaca buku, dari buku fisik menuju digital, tentunya menjadi sebuah tantangan tersendiri sekaligus rintangan bagi para penerbit. Bangsa ini akan merosot tingkat literasinya, ketika penerbit tidak punya ruang untuk membuat buku dan menyebarkan ke masyarakat.

Lebih lanjut Ramadhan menyampaikan, kehadiran iKalsel sebagai konsep perpustakaan yang hadir bukan hanya untuk memberikan fasilitas untuk pemustaka saja, tetapi juga memberikan fasilitas ruang untuk penerbit dan penulis supaya tetap bisa berkreasi memanfaatkan era digital melaui iKalsel ini. Perpustakaan digital iKalsel saat ini telah ada ePustaka milik Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Wakil Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan, Sekdaprov Kalsel Drs H Abdul Haris Makkie MSi, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dra Hj Nurliani Dardie, dengan koleksi buku digital di dalam ePustaka masing-masing.

Untuk masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya, ayo unduh aplikasi perpustakaan digital iKalsel! Supaya lebih memudahkan Sahabat Literasi, maka segera download langsung di Play Store, dan akses versi dekstop di https://ikalsel.moco.co.id/ ya.