Peluang UIN Maliki Malang Menuju World Class University dengan Digital Publishing

Masa suram sebuah perpustakaan ketika produk atau konten belum bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Hal tersebut disebabkan oleh minimnya konten serta sulitnya penerbit dalam menetukan pola bisnis yang tepat. Sehingga terciptanya koneksi antara penerbit dan pembaca.

“Jadi kalau gratis itu banyak yang download. Kalau bayar wah, jadi lari yang mau mendownload,” Ungkap Sulasmo Sudharno, sebagai founder Penerbit Aksaramaya. Pada ucapan beliau bisa dipahami bahwa budaya yang menganggap jika buku digital itu gratis, masih mengakar pada pola pikir masyarakat Indonesia.

Perpustakaan menjadi sebuah elemen penting sebagai penunjang Pendidikan, di satu sisi sebagai pelestari ilmu pengetahuan dengan koleksi bukunnya. Menambah koleksi buku, juga harus dibebarengi dengan strategi target pasar yang ingin di capai. Agar tingkat literasi dan minat baca terus meningkat setiap tahunnya.

Selanjutnya, UIN Press UIN Maliki Malang harus berani menjadi Inisiator dalam menyongsong perubahan dari pola bisnis buku cetak, menjadi buku digital yang disertai peningkatan value mengenai digital experience (pengalaman digital).

Lalu, UIN Press UIN Maliki Malang juga bisa menjadi fasilitator bagi sivitas akademika kampus melalui sebuah pelatihan-pelatihan khusus. Pelatihan tersebut seperti kepenulisan, editor, dan ilustrasi. Implikasi dengan adanya pelatihan khusus tersebut, lulusannya sudah mempunyai bekal keilmuan yang mumpuni dan telah tersertifikasi.

Kemudahan yang dihadirkan melalui Digital Publishing akan membuat tertarik utamanya bagi masayarakat millennial. Harapannya dengan diadakannya Focus Group Discussion (FGD) yang membahas Digital Publishing. Bisa menjadi referensi kiblat perkembangan untuk institusi lain dalam menuju World Class University.