Mengenali Prinsip-Prinsip Literasi Budaya & Kewargaan

logo-18

Kabar Aksaramaya

Sesuai hasil pertemuan World Economic Forum pada tahun 2015, telah disepakati ada enam literasi dasar yang di antaranya yaitu literasi budaya dan kewargaan. Nah, kali ini sahabat literasi diajak untuk mengenali prinsip-prinsip literasi budaya dan kewargaan.

Literasi budaya dan kewargaan sendiri terbagi menjadi dua, yakni literasi budaya dan literasi kewargaan. Literasi budaya adalah keterampilan atau kemampuan dalam memahami dan menyikapi kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.

Sedangkan, literasi kewargaan merupakan kemampuan atau keterampilan untuk memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Maka dapat disimpulkan, bahwa literasi budaya dan kewargaan ialah kemampuan individu atau masyarakat dalam menyikapi lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu bangsa dan budaya.

Prinsip Dasar Literasi Budaya dan Kewargaan

Literasi budaya dan kewargaan menjadi suatu hal yang penting untuk dikuasai generasi mudah di abad ke-21. Berikut ini adalah prinsip-prinsip literasi budaya dan kewargaan yang perlu sahabat literasi ketahui:

Kesenian sebagai Produk Budaya

Kesenian adalah salah satu bentuk dari kebudayaan yang dihasilkan oleh suatu masyarakat. Indonesia tentunya memiliki berbagai bentuk kesenian dari berbagai macam daerah dengan ciri khas kebudayaan masing-masing.

Berbagai macam bentuk kesenian yang dihasilkan oleh daerah-daerah di Indonesia harus dikenalkan kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda. Sebab, supaya para generasi muda tidak lupa dengan akar budayanya dan tidak kehilangan identitas kebangsaannya. 

Budaya sebagai Alam Pikir melalui Bahasa dan Perilaku

Bahasa daerah serta tindak laku yang beragam menjadi salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Budaya sebagai wujud manifestasi alam pikir melalui bahasa dan tindak laku, berarti menjadikan budaya sebagai jiwa dalam bahasa dan perilaku yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat.

Contohnya saja, lewat sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yaitu “memayuhayuningbawono”, maka dapat disimpulkan bahwa manusia harus dapat menjaga lingkungan hidupnya. Ungkapan tersebut tidak cuma memiliki arti filosofis, akan tetapi juga menyiratkan bahwa setiap perilaku manusia merupakan bagian dari suatu budaya.

Kewargaan Multikultural dan Partisipatif

Indonesia mempunyai berbagai macam suku bangsa, kebiasaan, bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan lapisan sosial. Berkat kondisi tersebut, maka dibutuhkan pula suatu kelompok masyarakat yang bisa bertoleransi, berempati, dan bekerja sama dalam keberagaman. Semua masyarakat Indonesia dari berbagai macam golongan, lapisan, dan latar belakang budaya mempunyai hal dan kewajiban yang sama untuk turut berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan bernegara.

Nasionalisme

Hal penting yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia adalah kesadaraan akan kebangsaan. Berkat kecintaan terhadap negara dan bangsanya, maka setiap individu akan bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, individu tersebut juga bisa menjunjung tinggi martabat bangsa dan negaranya. 

Inklusivitas

Walaupun berada di tengah-tengah situasi masyarakat Indonesia yang sangat beragam, pandangan dan perayaan inklusivitas sangat berperan penting untuk mendorong kesetaraan masyarakat. Tergugahnya sikap inklusif akan berimbas terdorongnya setiap anggota masyarakat untuk mencari keuniversalan dari suatu budaya baru yang dikenalnya, sehingga dapat menyempurnakan kehidupan mereka.

Pengalaman Langsung

Guna membangun kesadaran sebagai warga negara Indonesia. Pengalaman secara langsung dalam bermasyarakat ialah sebuah tindak laku yang besar, maksudnya hal tersebut dilakukan untuk membentuk ekosistem yang saling memahami dan menghargai antar sesame masayarakat Indonesia. Salam Literasi!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577