Mengulik Sejarah Wayang di Museum Wayang Beber Sekartaji Bantul

logo-18

Kabar Aksaramaya

Budaya Jawa sangat begitu melekat di Daerah Istimewa Yogyakarta yang membuat provinsi tersebut terasa lebih istimewa daripada daerah-daerah lain di Indonesia. Maka dari itu, bagi sahabat literasi yang ingin mempelajari budaya Jawa, khususnya yang ingin mengenal apa itu wayang, ada salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi, yaitu adalah Museum Wayang Beber Sekartaji di Bantul, Yogyakarta.

Museum Wayang Beber Sekartaji ini merupakan salah satu destinasi wisata edukatif di Yogyakarta yang menjadi upaya peningkatan literasi sejarah peninggalan nenek moyang yang syarat akan ilmu pengetahuan.

Museum Wayang Beber Sekartaji ini berdiri pada tahun 2017 dan berlokasi di Gang. Pancasila, RT 08, Desa Kanutan, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Museum tersebut merupakan satu-satunya museum di Indonesia dan dunia yang mempunyai koleksi lukisan wayang beber.

Museum Wayang Beber Sekartaji ini ini berlokasi di sebuah kampung yang asri dan ditambah suasana khas desa yang masih begitu kental dengan tegur sapa yang ramah dari warga-warganya.

Museum ini dibuka untuk khalayak umum sejak tahun 2017 dan menempati sebuah bangunan sederhana ibarat sebuah tempat tinggal. Berkunjung ke museum Wayang Beber Sekartaji ini, para pengunjung akan dibawa ke era di mana sebuah rumah zaman dulu yang masih kental sekali dengan seni dan budaya Jawa.

Wayang Beber ialah wayang yang tokoh dan ceritanya dilukiskan dalam sebuah lembaran kain kanvas. Sedangkan, sekartaji ialah singkatan Semedi Cakra Jawara Aji yang melambangkan angka 1951 tahun Jawa atau 2017 pada tahun Masehi.

Metode pembuatan wayang beber tersebut menerapkan teknik lukis dan memakai bahan-bahan alami sebagai pewarnanya, di antaranya seperti kunyit untuk warna kuning, daun Suji untuk warna hijau, arang untuk warna hitam, kulit mahoni untuk warna coklat, dan daun indigo untuk warna biru.

Alasan mengapa wayang yang menjadi koleksi museum ini disebut wayang beber, karena wayang satu ini dilukis pada sebuah lembaran-lembaran kain atau kertas yang disusun berurutan. Semua lukisan wayang beber di museum ini diperoleh dengan perjuangan ekstra.

Soalnya semua sudah termasuk koleksi barang langka. Bahkan untuk memperolehnya harus ditebus dengan modal yang sungguh fantastis. Uniknya lagi, dari semua deretan lukisan wayang beber di museum ini. Semuanya adalah karya-karya dari para seniman handal. Mulai dari Dani Iswardana, Hermin Istiariningsih, sampai Indra Suroinggeno.

Selain memamerkan koleksi-koleksi wayang beber, museum tersebut juga menampilkan beberapa koleksi peralatan musik seperti halnya saron, bonang, gong, dan kendang. Semua alat musik tradisional tersebut terawat dan tersimpan baik di rumah limasan yang mempunyai fungsi sebagai bangunan utama museum.

Meskipun pementasan wayang beber di museum ini masih belum bisa digelar setiap harinya. Namun, bagi pengunjung dengan jumlah rombongan yang besar, dapat meminta pengelola museum untuk melangsungkan pementasan wayang beber tersebut, dengan syarat harus menginformasikan terlebih dahulu jadwal kedatangannya.

Museum Wayang Beber Sekartaji ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi sampai pukul 16.00 WIB. Akan tetapi, jika ada pengunjung yang menghendaki kunjungan di luar jam pelayanan tersebut dapat dikondisikan dengan menghubungi pengelola museum terlebih dahulu.

Museum Wayang Beber Sekartaji tersebut tidak cuma berfokus pada upaya menampilkan koleksi-koleksi benda seni. Melainkan, pengelola museum juga terlibat aktif dalam usaha melestarikan budaya Nusantara. Hal tersebut, tercerminkan dengan mengadakan sejumlah program seperti halnya pementasan wayang beber, melukis wayang, dan workshop pembuatan kertas. Berminat untuk mengunjungi museum ini, Sahabat Literasi?

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577