Sejarah Hari Aksara Internasional yang Selalu Diperingati Setiap Tahun

logo-18

Kabar Aksaramaya

Sahabat literasi tahu nggak sih kalo tanggal 8 September pada setiap tahunnya itu diperingati sebagai Hari Aksara Internasional. Jadi maksudnya dari Hari Aksara Internasional itu memiliki tujuan untuk mengingatkan bahwa pentingnya menjadi bangsa dunia yang melek aksara atau bisa dibilang well-literated.

Selain itu, peringatan Hari Aksara Internasional tersebut juga untuk mengkampanyekan betapa pentingnya upaya intensif di masyarakat dalam melawan buta huruf. Peringatan Hari Aksara Internasional ini dicanangkan oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada Konferensi Umum UNESCO ke-14 pada tanggal 26 Oktober 1966.

Sejarah Hari Aksara Internasional

Sebetulnya, umat manusia sejak 8000 tahun sebelum masehi sudah mengenal aksara sebagai alat dalam berkomunikasi. Namun, sampai tahun 1965, masih terdapat 350 juta orang yang ada dipenjuru dunia yang masih buta huruf.

Sedangkan, peresmian Hari Aksara Internasional ini diawali atas keresahan akan buta huruf yang menjadi sebuah permasalahan yang serius di negara-negara dunia. Buta huruf bukan cuma terjadi di negara berkembang saja, akan tetapi juga terjadi di negara maju pada saat itu.

Permasalahan global tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja, karena literasi menjadi salah satu faktor terpenting yang mendorong kemakmuran masyarakat di suatu negara. Akhirnya, pada tanggal 8 September 1965 diselenggarakan sebuah Konferensi Dunia UNESCO yang bertajuk “World Conference of Ministers of Education on the Eradication of Illiteracy” di Teheran, Iran.

Pada konferensi tersebut, pihak Pemerintah Republik Iran mengusulkan sebuah ide supaya UNESCO mau memberikan hadiah apresiasi kepada individu-individu yang berjasa dalam perjuangan melawan buta huruf. Permohonon tersebut secara resmi dikabulkan oleh pohak UNESCO pada tahun 1966 dan sekaligus mendeklarasikan tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional.

Sementara itu, peringatan Hari Aksara Internasional pertama kali diperingati pada tahun 1967 oleh masyarakat global. Selain itu, setiap tahunnya pihak UNESCO juga memberikan reward kepada masyarakat internasional yang memiliki jasa dalam upaya perjuangan melawan buta huruf.

Pada tahun sekitar tahun 1990, pentingnya peran literasi semakin disorot dunia ketika konferensi dunia “Education for All” yang diadakan di Jomtien, Thailand. Kemudian berlanjut pada tahun 2015, literasi menjadi poin terpenting dalam salah satu tujuan utama Sustainable Development Goals (SDGs) bidang pendidikan.

SDGs sendiri adalah sebuah rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin-pemimpin dunia termasuk Indonesia, yang memiliki tujuan untuk menamatkan kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial dan melindungi lingkungan dunia. Bahkan, sejak digitalisasi semakin berkembang pesat, pada tahun 2017 fokus Hari Aksara Internasional melebar sampai kepada keterampilan literasi digital.

Lebih dari 775 juta orang dewasa di dunia saat ini sedang berjuang dengan kemampuan melek huruf dasarnya dalam memberantas kebutaan akan huruf. Bahkan dua pertiga dari jumlah orang dewasa yang sedang berjuang melawan buta huru tersebut ialah perempuan. 

Maka dari itu, memperingati Hari Aksara Internasional dengan kegiatan-kegiatan poistif merupakan cara brilian dalam meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai literasi dan mendukung anak-anak serta orang dewasa dalam mengembangkan keterampilan literasi yang dimilikinya.

Jadi gitu ya sahabat literasi, sejarah Hari Aksara Internasional. Lumayan panjang juga ya sahabat literasi perjalanan hari lahirnya Hari Aksara Internasional. Oleh karena itu, yuk kita tingkatkan keterampilan literasi kita, supaya kita semakin kaya akan ilmu pengetahuan dan tentunya semakin banyak wawasan agar semakin well-literated. Salam Literasi!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577