Pondok Baca Kampung Kabor: Cerdaskan Anak Bangsa Lintas Agama

logo-18

Kabar Aksaramaya

Ada salah satu tempat menarik di pinggiran kali mati di tengah kota Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bernama Pondok Baca Kampung Kabor. Tempat ini cukup eksis dan sering menghiasi media cetak ataupun media on line. Pondok Baca Kampung Kabor ini didirikan oleh Yohanes Kia Nunang,S.I.K atau lebih terkenal dengan sebutan Yanto De Flores.

Pria kelahiran Lembata itu mendirikan Pondok Baca Kampung Kabor pada tanggal 10 Nopember 2021, yang saat bertepatan pula dengan hari Pahlawan. Tujuan dari didirikannya pondok baca tersebut adalah untuk mengusir kebodohan dan membangun gerakan literasi melalui adanya pondok baca.

Kegiatan awal di pondok baca ini dimulai pada tahun 2021 setelah wabah covid-19 mereda. Saat itulah, Yanto De Flores mulai mengajak anak-anak untuk berkumpul bersama untuk membaca buku-buku dan mendongeng cerita-cerita baik dari kitab suci ataupun cerita rakyat. 

Pada awal pendiriannya, Pemerintah Kabupaten Sikka menyerahkan sebidang tanah ukuran 9 x 20 meter untuk di bangun pondok baca ini. Selain itu, Pondok Baca Kampung Kabor ini juga memperoleh bantuan buku-buku dari Pustaka Bergerak dan Hope One.

Ketika pondok baca ini telah memiliki 45 anak sebagai anggota tetap, akhirnya kegiatan membaca di Pondok Baca Kampung kabor ini dibuka untuk umum, baik kepada anak-anak ataupun orang dewasa secara gratis, mulai pukul jam 8 pagi hingga jam 10 malam.

Berbagai aktivitas di Pondok Baca Kampung Kabor ini menanamkan beraneka macam pendidikan nilai, di antaranya seperti nilai saling menghormati, nilai kerja sama, nilai gotong royong, nilai menjaga toleransi, nilai memberi ruang untuk memajukan budaya, dan nilai-nilai kearifan lokal lain sebagainya. Semua nilai tersebut selalu berpijak pada 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, NKRI, UUD’45, dan Bhineka Tunggal Ika.

Anak-anak lintas agama yang belajar di pondok baca ini memiliki banyak aneka kreasi, di antaranya meliputi bernyanyi bersama, menari bersama, dan aneka kegiatan penguatan karakter serta penguatan literasi lainnya.

Keberadaan Pondok Baca Kampung Kabor ini menjadi locus utama bagi para anak-anak, guna mengembangkan berbagai karakter seperti semangat membaca, semangat cinta kebudayaan dan nilai-nilai budaya lokal, semangat saling mendengarkan, semangat memajukan ilmu pengetahuan dengan saling mendampingi, dan semangat berbagi.

Faktanya menurut Yanto De Flores, bahwa anggota dari pondok baca ini berasal dari berbagai agama, seperti dari agama Kristen, Katolik, Islam, dan terbuka untuk anak-anak dari agama lainnya juga yang ingin belajar bersama di Pondok Baca Kampung Kabor.

Sedangkan, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di pondok bac aini, di antaranya meliputi kelas mendongeng, belajar literasi dasar, belajar gotong royong dan saling berbagi, kelas
Pancasila, belajar menari, dan mempelajari pendidikan nilai dan pendidikan karakter.

Kak Yanto De Flores berharap kepada sejumlah pihak, muali dari pemerintah, orang tua, dan sekolah untuk mendukung kegiatan literasi dan memajukan literasi bagi generasi muda Bangsa Indonesia. Maka dari itu, guna merealisasikan cita-cita tersebut dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama yang baik dalam upaya memajukan literasi. Salam Literasi!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577