Tingkatkan Literasi Digital untuk Pemahaman Teknologi Lebih Maksimal

logo-18

Kabar Aksaramaya

Apabila kamu pernah menerima informasi, dari sebuah pesan berantai WhatsApp keluarga, lalu tanpa kamu mengcrosscek kebenarannya, pesan berantai itu kemudian langsung kamu share dan posting di Grup WhatsApp atau ke orang lain? Jika itu yang terjadi, mungkin saja kamu kurang memahami terkait literasi digital.

Literasi digital sangat diperlukan dalam penggunaan sebuah teknologi. Penerapan literasi digital bisa membuat masyarakat jauh lebih bijak dalam menggunakan dan mengakses teknologi. Pada bidang teknologi, khususnya informasi serta komunikasi, literasi digital sangat berkaitan dengan kemampuan manusia dalam penggunan teknologi. Kemampuan untuk menggunakan teknologi tersebut hasrulah sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif.

Pengertian Literasi Digital

Perihal literasi itu bukan hanya sekedar pada kemampuan membaca dan menulis saja, lho. Lalu, apasih yang dinamakan literasi digital? Menurut Paul Gilster yang seorang pemerhati teknologi informasi asal Amerika Serikat, literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk maupun sumber yang sangat luas dan diakses melalui piranti komputer. Istilah literasi digital berasal dari karya bukunya yang berjudul Digital Literacy yang terbit pada 1997.

Sementara itu, menurut sebuah pendapat lain mengungkapkan bahwa literasi digital itu mencakup adanya tiga kemampuan yang berupa di antaranya yaitu kompetensi pemanfaatan teknologi, memaknai dan memahami konten digital, dan menilai kredibilitas, meneliti dan mengkomunikasikan dengan alat yang tepat.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa literasi digital adalah sebuah upaya yang diperlukan seseorang pada era canggih seperti sekarang ini untuk menyaring informasi secara lebih akurat dan untuk meningkatkan pemahaman mengenai teknologi agar lebih maksimal. Usaha-usaha lain yang bisa diterapkan untuk mendukung literasi digital tersebut adalah penggunaan aplikasi yang tepat guna serta pemahaman secara mendalam mengenai informasi yang diperoleh tersebut. Mengingat dampak buruk mengenai penyebaran hoax dalam masyarakat saat ini sangat memperihatinkan.

Komponen Literasi Digital

Menurut Steve Wheeler dalam bukunya yang berjudul Digital Literacies for Engagement in Emerging Online Cultures (2012) menggambarkan bahwa terdapat sembilan komponen penting yang ada dalam literasi digital. Supaya kalian lebih paham terkait sembilan komponen tersebut, yuk kita pelajari satu per satu!

  1. Social Networking

Keterampilan dalam memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam sebuah aplikasi sosial media seperti halnya Meta (Facebook), Twitter, LinkedIn, Instagram, TikTok, maupun WhatsApp, merupakan pengetahuan dasar yang harus dipunyai oleh setiap penggunanya. 

Pemerolehan informasi-informasi dari beberapa sosial media tersebut juga wajib disaring serta diseleksi terlebih dahulu. Namun, tidak semua orang cermat dan teliti dalam upaya menyaring informasi yang tersebar tersebut.

  1. Maintaining Privacy

Privasi menjadi hal yang sangat penting dalam literasi digital saat ini. Kita sebagai pengguna berbagai sosial media dari berbagai platform haruslah lebih memahami mengenai cyber crime. Sebab, cyber crime juga telah marak dann berkembang seiring berkembangnya dunia digital ini. Misalnya cyber crime yang sering terjadi di masyarakat adalah peretasan via link pesan WhatsApp, pencurian online lewat kartu kredit (carding), sampai pencurian informasi pribadi (phising).

  1. Transliteracy

Komponen transliteracy dalam literasi digital ini diartikan sebagai upaya pemanfaatan berbagai platform untuk membuat sebuah konten, membagikan konten, hingga mengkomunikasikan konten tersebut. Berkat komponen ini lebih mengutamakan kemampuan berkomunikasi dengan memanfaatkan berbagai sosial media, grup diskusi, atau layanan online lainnya.

  1. Managing Digital Identity

Komponen yang satu ini yaitu managing digital identity sangat berhubungan dengan bagaimana kita selaku pengguna platform menggunakan identitas secara tepat guna di berbagai sosial media yang dimiliki.

  1. Organizing and Sharing Content

Komponen kelima dari literasi digital yaitu organising and sharing content tersebut berkaitan dengan bagaimana kita sebagai pengguna platform mengatur dan membagikan sebuah konten informasi, agar lebih mudah disebarkan kepada khalayak umum. Misalnya saja seperti, pemanfataan situs social bookmarking yang dinilai mempermudah proses penyebaran informasi dan bisa diakses oleh banyak pengguna internet.

  1. Creating Content

Komponen keeenam literasi digital yaitu creating content adalah keterampilan kita sebagai pengguna platform dalam menciptakan atau membuat sebuah konten, contohnya saja seperti wordpress, platform PowToon, blogspot, dan lain sebagainya.

7. Repurposing/Reusing Content

Pada komponen ketujuh ini yaitu repurposing/ reusing content ini begitu mengutamakan bagaimana kita selaku pengguna platform membuat ataupun mengolah kembali sebuah konten yang ada, agar bisa digunakkan kembali sesuai kebutuhan.

Contoh dari komponen ini adalah seorang guru membuat konten terkait mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi teks pidato. Konten tersebut diunggah di platform Slideshare supaya banyak orang yang mengunduh dan mempelajarinya konten tersebut. Setelah diunggah konten tersebut bisa diolah kembali oleh orang lain siapa pun itu dengan menambahkan agar lebih lengkap.

8. Filtering and Selecting Content

Komponen kedelapan dari literasi digital yakni filtering and selecting content ini mengutamakan kemampuan dalam mencari serta menyaring informasi yang tepat. agar sesuai dengan kebutuhan kita melalui search engine di internet.

9. Self Broadcasting

Komponen terakhir dari literasi digital ini, memiliki tujuan yaitu membagikan ide ataupun gagasan yang menarik serta konten multimedia melalui berbagai platform, contohnya melalui blog atau forum online. Komponen self broadcasting tersebut dapat menjadi upaya berpartisipasinya masyarakat sosial online dalam kegiatan literasi digital.

Sebetulnya literasi digital adalah makanan sehari-hari, tetapi belum tentu dipahami semua orang. Bahkan, mereka yang mengakses literasi digital pun banyak yang belum mengerti jika apa yang mereka baca termasuk dalam literasi digital. Nah, semoga dengan pemaparan mengenai literasi digital ini membuka wawasan dan sudut pandang baru bagi rekan-rekan semua. Salam Literasi!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *