5 Cara Membangun Perpustakaan Digital yang Baik

logo-18

Kabar Aksaramaya

Pada era serba mudah dalam mendapatkan informasi, hal tersebut sekaligus membuat perubahan tata kelola kehidupan menjadi bentuk digital, salah satunya ialah bidang kearsipan seperti perpustakaan. Tahukah sahabat literasi, bahwa saat ini mulai dari Perpustakaan Nasional RI sudah bergerak dalam mengembangkan sistem perpustakaan digital. Maka dari itu, sahabat literasi harus tahu bagaimana cara membangun perpustakaan digital.

Saat ini internet menjadi sebuah media yang mudah untuk dimanfaatkan di seluruh pelosok dunia. Bahkan istilah-istilah, seperti E-Library (Perpustakaan Elektronik), Digital Library (Perpustakaan Digital), dan Virtual Library (Perpustakaan Maya) mulai sering didengar dan menjadi perbendaharaan kosa kata baru dalam bahasa sehari-hari.

Ketiga istilah tersebut memiliki sebuah konotasi yang sama yakni merujuk kepada perpustakaan yang tidak berwujud. Perpustakaan digital sekarang ini sudah dikembangkan di perpustakaan-perpustakaan daerah di seluruh Indonesia, karena telah banyak kerja sama dengan Aksaramaya. Berikut beberapa cara membangun perpustakaan digital yang baik supaya lebih mudah diakses:

  1. Persiapan Software dan Hardware

Guna membangun perpustakaan digital yang baik, haruslah didukung dengan sistem perangkat software dan hardware yang bagus pula. Hal tersebut tentunya perlu ada support dana yang memadai. Maka dari itu, sahabat literasi harus bisa memanggil teknisi terbaik dengan sistem server yang tangguh agar kelayakan perpustakaan digital terjamin.

Pada perangkat komputer pengelola harus melakukan entri data berkala, pembuatan katalog elektronik, pembuatan data base, dan administrasi lainnya seputar perpustakaan. Sementara itu, pada komputer pengguna perlu dipersiapkan pula sistem pemindahan dan penelusuran file dari hasil penelusuran tersebut.

  1. Akses Internet

Internet merupakan sebuah kebutuhan paling mendasar dalam membangun perpustakaan digital agar lancar dan cepat. Setiap daerah di Indonesia tidak semua mempunyai kondisi akses internet yang baik. Maka dari itu, para pengelola kampus harus memikirkan format perpustakaan digital yang sesuai dan dukungan akses internet yang baik.

Apabila akses internet kurang mendukung, maka layanan peminjam buku akan bermasalah, seperti telatnya mengembalikan buku, peminjaman buku yang bermasalah, sehingga hal tersebut bisa menyebabkan pengguna perpustakaan digital terkena denda.

3. Sosialisasi dan Publikasi

Masalah yang paling krusial di Indonesia sekarang ini bukanlah pada persoalaan tersedianya fasilitas baca yang mendukung. Namun, terdapat pada masalah minat baca yang masih kurang. Hal tersebut mungkin saja sering terjadi pada pelajar ataupun mahasiswa di sekolah dan kampus.

Biasanya, orang-orang akan mencari sumber bacaan cuma karena ada masalah tugas sekolah, tugas kuliah, kebutuhan untuk ujian dan lain sebagainya. Sedangkan kesadaran diri sendiri untuk membaca guna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan literasi masihlah sangat kurang.

Tujuan dari sosialisasi perpustakaan digital yang dimiliki sebuah lembaga pendidikan utamanya adalah untuk dipromosikan agar platform tersebut lebih dikenal secara luas. Media sosialisasi yang bisa digunakan, meliputi baleho, iklan, iklan online dan lain sebagainya.

Meskipun sudah dimudahkan dengan adanya sistem digital, tidak semua orang akan tertarik dengan model perpustakaan digital, karena persoalan minat baca yang rendah. Namun, jika lembaga pendidikan atau instansi bisa mensosialisasikan perihal perpustakaan digital ini secara baik dan banyak generasi z atau milenial, maka model perpustakaan digital akan lebih diburu.

4. Sistem Kerja Sama

Cara membangun perpustakaan digital yang baik nomer empat adalah dengan melakukan kolaborasi atau kerja sama dengan banyak pihak, salah satunya yaitu Aksaramaya.

Selain dengan kerja sama bisa meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan digital, cara tersebut akan lebih dapat meningkatkan bergaining perpustakaan itu sendiri. Layanan perpustakaan digital ini bahkan dapat menjadi sumber kesejahteraan.

Kerja sama antara pihak lembaga pendidikan atau instansi dengan swasta juga perlu dilakukan. Pasalnya, sudah tidak zamannya lagi mengelola sebuah perpustakaan Cuma duduk di ruangan, menunggu pemustaka datang meminjam buku.

Sosialisasi dan kolaborasi dalam membangun perpustakaan digital harus dilakukan secara aktif dan masif. Sebab, upaya jemput bola itu lebih efektif sebagai wujud usaha kreatif yang dilakukan kepada masyarakat.

5. Kreativitas

Meskipun perpustakaan digital dapat diakses dari mana saja, dan kapan saja.  Menciptakan suasana ruangan atau tempat perpustakaan yang nyaman dan instagramble secara offline sangatlah perlu untuk meningkatkan minat pemustaka dalam berkunjung.

Membangun tempat atau ruangan yang menarik minat pemustaka untuk datang harus kreatif. Buatlah semacam lingkungan perpustakaan yang mempunyai multifungsi semua kegiatan.

Contoh dari sebuah ruangan yang dibangun dari kreativitas, yaitu ditunjukan dengan mendesain model ruangan yang kreatif, unik dan intagramble, didukung dengan akses internet yang memadai, dan ruangan diskusi yang menarik. Selain itu juga didukung dengan layanan konsumsi yang sesuai kebutuhan, kenyamanan, dan banyaknya kegiatan berbau kreativitas sering dilaksanakan di tempat tersebut. Semua hal tersebut adalah kebutuhan literasi masa kini yang harus ada pada sebuah perpustakaan modern. Salam Literasi!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577