Pentingnya Penguatan Digital Safety Kepada Masyarakat

logo-18

Kabar Aksaramaya

Sahabat literasi pastinya sudah mengenali apa itu digital safety, yaitu salah satu dari pilar literasi digital. Digital safety atau bisa disebut keamanan digital adalah sebuah upaya atau aktivitas yang memiliki tujuan untuk mengamankan kegiatan-kegiatan digital. 

Literasi digital sebagai salah satu dari 6 literasi dasar harus bisa mendorong semua kegiatan digital masyarakat Indonesia ke arah positif. Selain itu, dengan pemahaman mengenai literasi digital harapannya bisa meningkatkan produktivitas pembelajaran yang dapat mendukung kegiatan sosial dan pencerahan lainnya. 

Ibarat seperti aset dunia nyata, aset digital juga tidak kalah penting untuk dijaga. Sebab dalam berkegiatan digital pemahaman mengenai digital safety atau keselamatan digital dalam berselancar mengakses informasi-informasi dan berkomunikasi di internet juga sangat penting.

Konsep digital safety sendiri merupakan sebuah konsep vital yang wajib untuk mulai diajarkan kepada anak sejak dini, dimulai dari usia sekolah sampai dewasa. Begitu luasnya lautan internet dan banyaknya pengguna yang terlibat di dalamnya, hal tersebut tentu bisa memberikan dampak positif maupun dampak negatif. 

Menurut hasil studi literasi digital yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melalui kerja sama dengan Siber Kreasi dan Katadata Insight Center (KIC) hasilnya adalah ada peningkatan indeks literasi digital masyarakat Indonesia dari angka 3,46 di tahun 2020 menjadi naik ke angka 3,49 di tahun 2021 (skala 5), sehingga berada pada posisi baik.

Menariknya, peningkatan pada literasi digital tersebut terdapat pada pilar budaya digital (digital culture) dan pilar keahlian digital (digital skills). Namun, ternyata ada dua pilar lainnya yang mengalami penurunan, yaitu pilar etika digital (digital ethics) dan pilar keamanan digital (digital savety). Bahkan, capaian angka indeks pilar keamanan digital (digital savety) ternyata relatif jauh dibandingkan dengan pilar-pilar lainnya, sehingga pilar tersebut perlu memperoleh perhatian lebih oleh masyarakat.

Ironis bukan sahabat literasi, ditengah-tengah meningkatnya kejahatan digital yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, di antaranya seperti pencurian data pribadi, phising, eksploitasi seksual, penipuan online, perjudian, dan lain sebagainya, malahan nilai indeks digital savety di Indonesia justru menurun.

Padahal, digital savety itu sangatlah penting karena diibaratkan seperti kehidupan nyata dimana sahabat literasi perlu menjaga diri, keluarga, dan hal-hal yang sahabat literasi punyai, sebab pada dunia maya-pun juga perlu menjaga semua asset-aset digital yang kita punyai.

Oleh karena itu, pada kehidupan sosial bermasyarakat, sahabat literasi perlu melakukan tindakan-tindakan antisipatif dalam berselencar di ruang digital (cyberspace) untuk menjaga asset-aset digital yang sahabat literasi miliki. Tindakan-tindakan antisipatif dalam berselencar di ruang digital tersebut bisa dilakukan antara lain yaitu sebagai berikut:

  1. Selalu mengaktifkan pengaturan privasi di akun pribadi milik sahabat literasi, contohnya dengan pembatasan siapa saja yang bisa melihat informasi pribadi ataupun siapa saja yang bisa melihat postingan sahabt literasi.
  2. Membiasakan untuk mengganti password atau kata sandi secara berkala, rutin, dan membuat susunan password yang cukup rumit dan kuat.
  3. Membiasakan menjelajahi internet cuma pada situs-situs yang terpercaya, umumnya situs terpercaya ditandai dengan awalan “https”, bukan “http”.
  4. Selalu membiasakan diri untuk keluar atau logout dari akun pribadi setiap kali selesai bersosial media di perangkat apapun, terlebih lagi pada perangkat yang bukan milik pribadi.
  1. Selalu membiasakan untuk menghapus riwayat history ataupun penelusuran internet, terlebih apabila menggunakan perangkat yang bukan milik sahabat literasi sendiri.
  2. Mengurangi atau menghindari penggunaan wifi gratis di tempat umum, utamanya pada saat melakukan sebuah transaksi keuangan secara online.
  3. Mengurangi atau tidak membuka akses pada situs yang tidak dikenali sebelumnya. Selain itu, menghindari mengakses tautan (link) yang mencurigakan atau aneh yang justru dapat membuat informasi atau data pribadi milik sahabat literasi berpotensi untuk dicuri. Umumnya, tautan atau link tersebut adaembel-embel yang menarik seperti halnya memperoleh hadiah undian.

Demikianlah pembahasan mengenai penguatan digital safety dan tindakan-tindakan antisipatif yang bisa dilakukan sahabat literasi ketika berselancar di ruang digital. Ingat sahabat literasi! bahwa sekali kita mengunggah data pribadi di sosial media, seluruh dunia dapat melihatnya, dan data tersebut bisa menjadi amunisi untuk menyerang sahabat literasi. Ayo, mari kuatkan digital safety kita! Salam Literasi!

Daerah Anda ingin mengembangkan budaya literasi melalui platform teknologi perpustakaan digital? Hubungi partnership@aksaramaya.com atau 0859106725577